Header Ads

Contoh Kebutuhan Finansial dalam Menejemen Asuransi

Manusia identik dengan kebutuhan. Dalam hal ini sebut saja kebutuhan finansial. Kebutuhan finansial dapat diuraikan sebagai kebutuhan untuk menopang pembiayaan hidup, baik hari ini, ataupun hari esok. Dalam menejemen asuransi biasanya dipresentasikan dengan keadaan atau kebutuhan sejak lahir.

Dari awal kita lahir, kita sudah memiliki kebutuhan. Dari segi kebutuhan lahir, seorang bayi butuh ASI. Sedangkan dari segi kebutuhan batin, seorang bayi butuh kasih sayang dan perlindungan. Semakin kita dewasa, kebutuhan kita akan semakin banyak. Adakah yang semakin dewasa kebutuhannya semakin sedikit?



Mungkin hampir tidak ada.

Berdasarkan waktu munculnya kebutuhan, ada empat jenis kebutuhan manusia :


  • Kebutuhan yang muncul di masa lalu dan berlanjut ke masa sekarang dan masa depan
  • Kebutuhan yang muncul di masa sekarang
  • Kebutuhan yang akan muncul di masa depan
  • Kebutuhan yang belum diketahui kapan munculnya (masa sekarang atau masa depan)

Mari kita bahas empat kebutuhan itu satu per satu

1. Kebutuhan yang muncul di masa lalu dan berlanjut ke masa sekarang dan masa depan


Kebutuhan apa ini? Mungkin anda sedikit bingung membacanya. Kok kebutuhan bisa jangka panjang seperti itu.. Coba anda bayangkan. Saat ini anda dan keluarga butuh tempat tinggal. Anda belum punya uang untuk membeli rumah secara tunai. Apa yang akan anda lakukan?

Pinjam uang ke bank?

Binggo!

Meminjam uang atau berutang adalah penyebab timbulnya kebutuhan ini. Anda butuh uang besar untuk membeli rumah di masa lalu. Lalu anda butuh menyisihkan uang setiap bulannya untuk membayar cicilan pinjaman itu. Pada dasarnya tidak apa-apa meminjam atau berutang. Asalkan hutang yang dimiliki masih dalam batas kemampuan finansial kita.

Para perencana keuangan mengatakan, maksimal nilai hutang adalah sebesar 30 % dari penghasilan kita. Lebih kecil dari itu lebih baik. Lebih besar dari itu ada risiko gagal bayar hutang di masa depan.



2. Kebutuhan yang muncul di masa sekarang


Ini adalah kebutuhan rutin kita setiap hari. Mencakup kebutuhan untuk makan, minum, transportasi, pulsa telepon, dan lain-lain. Apa kebutuhan harian anda?. Kebutuhan harian setiap orang mungkin berbeda-beda, tergantung dari keadaan finansial orang tersebut. Semakin tinggi keadaan finansial seseorang biasanya kebutuhannya akan semakin banyak.

Kebutuhan jenis ini khususnya untuk makan, minum, dan pakaian mendapat prioritas lebih tinggi daripada kebutuhan pertama. Menurut para perencana keuangan, pemenuhan kebutuhan ini sebaiknya maksimal 40 % dari total penghasilan kita.


3. Kebutuhan yang akan muncul di masa depan


Kebutuhan jenis ini belum muncul di saat sekarang. Namun kita tahu bahwa di masa depan kebutuhan ini akan muncul. Contohnya adalah kebutuhan untuk dana pendidikan anak dan dana pensiun. Umumnya dua kebutuhan itu belum disadari oleh sebagian orang. Hanya segelintir orang yang sudah sadar akan pentingnya kebutuhan itu.

Baca Juga :

Misalnya untuk dana pendidikan anak. Sebagian orang belum terbiasa untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana pendidikan anak di masa depan.

Mereka bukannya tidak mampu menyisihkan uangnya. Namun mereka menganggap bahwa kebutuhan itu bisa dipersiapkan nanti pada waktunya saja. Padahal mereka tahu bahwa biaya pendidikan anak semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Mengenai dana pensiun. Kebanyakan orang akan mengalami penurunan penghasilan pada saat pensiun. Meski penghasilan menurun, seringkali gaya hidup tidak ikut menurun.

Untuk itulah diperlukan persiapan dana pensiun. Dana ini diperlukan untuk mengakomodasi gaya hidup kita pada saat masa pensiun nanti.

Bagaimana dengan anda?

Sudahkah anda sadari kebutuhan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak dan dana pensiun?

Menurut para perencana keuangan, alokasi ideal untuk kebutuhan ini adalah sekitar 20 % – 30 % dari penghasilan. Besarnya alokasi ini tergantung dari kemampuan kita untuk mengelola kebutuhan yang muncul di masa lalu (baca:hutang) dan kebutuhan yang muncul di masa sekarang (baca:kebutuhan konsumtif).



 4. Kebutuhan yang belum diketahui kapan munculnya



Ini adalah kebutuhan yang muncul secara tiba-tiba dan punya potensi untuk mengacaukan perencanaan keuangan yang telah dibuat. Contohnya adalah kebutuhan untuk biaya pengobatan karena sakit, biaya untuk pengobatan karena kecelakaan, dan kehilangan penghasilan baik karena cacat ataupun karena meninggal dunia.

Kita tidak pernah tahu kapan kita akan sakit. Itu adalah rahasia yang hanya diketahui oleh Tuhan YME. Namun yakinlah bahwa tidak selamanya manusia itu akan sehat.

Suatu saat manusia bisa dikasih ujian dalam bentuk sakit. Bisa sakit ringan seperti batuk atau flu. Dan bisa sakit berat seperti terkena kanker atau stroke.

Sakit itu tidak memandang usia. Tua ataupun muda bisa jatuh sakit. Sakit juga tidak memandang gemar berolahraga atau tidak. Ada juga orang yang gemar berolahraga namun jatuh sakit.

Kecelakaan pun sama. Itu adalah rahasia-Nya. Kecelakaan bisa datang tiba-tiba. Mungkin kita sudah berhati-hati. Namun ketidakhati-hatian orang lain juga dapat menyebabkan kita celaka.

Dan kecelakaan itu sendiri pun bisa menimbulkan biaya. Kecelakaan ringan seperti memar dan luka saja butuh biaya untuk membeli obat. Apalagi kecelakaan berat. Butuh biaya besar untuk pengobatan dan rawat inap di rumah sakit.

Ketidaktahuan kita terhadap munculnya kebutuhan jenis ini membuat kita sebaiknya memiliki persiapan. Salah satu persiapan yang bisa dilakukan adalah dengan berasuransi. Menurut para perencana keuangan, alokasi ideal untuk asuransi adalah 10 % – 15 % dari penghasilan.


Daftar Artikel tentang Finansial



No comments

ADS

Powered by Blogger.