Header Ads

Contoh Sumber Sumber Daya Finansial dan Strategi Pembiayaan

Ada beberapa langkah dalam analisa kelayakan finansial diantaranya proyeksi sumber daya finansial yang tersedia. Dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Di dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Sumber dana jangka pendek umumnya adalah sumber dana yang dijadwalkan untuk dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Dua sumber pokok adalah kredit perdagangan dari pensuplai dan digambarkan sebagai utang dagang. Dan pinjaman jangka pendek dari bank atau lembaga keuangan lainnya. (Faktoring, penjualan piutang dagang, juga merupakan sumber dana jangka pendek. Anjak piutang cenderung mahal untuk perusahaan baru dan tidak dipertimbangkan dalam analisis kelayakan finansial)


Suku bunga pinjaman jangka pendek dari bank-bank komersial tergantung pada jenis keamanan yang bisa diberikan peminjam dan suku bunga umum yang berlaku di pasar. Bank-bank berbeda sikapnya terhadap resiko. Sebagai akibatnya, mereka menetapkan suku bunga yang berbeda seusai dengan resiko yang diperhitungkan oleh bank.

Sumber keuangan jangka menengah adalah dana-dana yang tersedia untuk satu atau tiga tahun, atau dalam beberapa kasus lima tahun. Yang termasuk sumber keuangan jangka menengah adalah pinjaman bersyarat dari bank komersial atau asuransi, kontrak penjualan, dan pembiayaan leasing.

Sumber keuangan jangka panjang adalah pinjaman jangka panjang dari bank atau lembaga investasi, saham yang bisa dijual, dan pendapatan (earning) yang diinvestasikan kembali. Biaya pinjaman jangka panjang adalah suku bunga yang harus dibayar. Biaya saham lebih sulit ditentukan; pada hakekatnya adalah tingkat pengembalian dari saham yang diharapkan oleh investor. Pendapatan yang diinvestasikan kembali bisa disejajarkan dengan modal saham.

Aliran kas yang Diantisipasi sebagai strategi Pembiayaan

Ketika proyeksi penjualan, kebutuhan modal yang berkaitan, dan sumber daya finansial yang tersedia diketahui, bisa ditentukan aliran kas yang diantisipasi dan cara mengatasi aliran kas negatif.

Adalah penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu. Setiap perusahaan membutuhkan saldo kas minimum untuk keadaan darurat. Aliran kas negatif ditambah saldo kas minimum memberikan jumlah yang harus dibiayai. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber dana untuk memenuhi kebutuhan finansial setiap periode.

Aliran kas netto dari usaha baru cenderung sangat negatif pada awal tahun. Pada akhirnya aliran kas tersebut harus positif dan menghasilkan laba sehingga usaha tersebut berhasil.

Pengembalian investasi yang Diantisipasi

Analisa kelayakan usaha baru terakhir adalah apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan. Cara menghitung tingkat pengembalian adalah dengan menghubungkan pendapatan rata-rata yang diharapkan selama periode waktu tertentu dengan jumlah investasi total (pengembalian dari investasi). Atau nilai bersih dari perusahaan hasil saham (return on equity). Kedua resiko tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil potensial dari peluang investasi alternatif. Dari perbandingan ini wiraswastawan bisa menilai apakah hasil yang diharapkan dari usaha baru bisa diterima.

Cara lainnya adalah dengan menghitung sekarang dari aliran kas netto yang diharapkan dengan menggunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto, menghubungkan jumlah dari aliran kas netto yang didiskonto dengan investasi total selama periode waktu tertentu yang menghasilkan rasio pengembalian investasi yang merupakan nilai sekarang dari probabilitas yang diantisipasi. Cara ketiga untuk menghitung rasio pengembalian dari investasi adalah dengan menggunakan apa yang dinamakan sistem Du Pont dari analisis finansial. Pendekatan ini memberikan beberapa rasio dan menunjukkan bagaimana rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan kemampuan menghasilkan laba dari investasi.

Metode ini bisa digunakan untuk menganalisis situasi keuangan untuk setiap periode dimana peramalan dibuat. Proyeksi hasil-hasil finansial dari usaha yang direncanakan meneruskan asumsi-asumsi tertentu mengenai perilaku pasar dan biaya. Setiap asumsi mencerminkan tingkatan ketidakpastian dan resiko.



DAFTAR ARTIKEL TENTANG FINANSIAL ATAU FINANCE


No comments

ADS

Powered by Blogger.